Archive for Mei 2013


Setelah mengetahui sistem kerja kebun emas, mari kita mencoba hitung-hitungannya, apakah sistem ini cukup menguntungkan atau tidak. Sebelumnya, mari kita kupas faktanya dulu. Inti dari berkebun emas adalah membeli emas menggunakan dana dari bank, lalu kita menahan emas itu, dan kita jual kembali saat harga emas naik.

Artinya, kebun emas bisa dipanen jika harga emas naik. Berdasarkan hitung-hitungan kebun emas, kenaikannya tidak tanggung-tanggung, harus lebih dari 30 persen per tahun. Lalu bagaimana cara menggunakan uang bank untuk membeli emas kita. Caranya dengan sistem gadai.


Berdasarkan data rujukan pada pertengahan tahun 2011, bahwa biaya gadai di bank syariah ditentukan sebesar Rp 3.000-6.000/gram. Biaya gadai ini menyesuaikan harga emas. Jika harga emas naik, biaya penitipan ikut naik.

Contohnya: jika harga emas Antam/LM sebesar Rp 374.000 per gram, artinya kita harus mengeluarkan biaya titip sebesar Rp 3.000/374.000 = 0.8 % per bulan = 9.62% per tahun.
Jadi kalo kenaikan harga emas lebih dari 9.62% (contoh pada Juni 2011), maka investasi Anda berhasil.

Tapi ingat, perhitungan itu belum termasuk selisih harga jual dan harga beli emas yang berlaku atau yang ditetapkan bank (pegadaian). Berdasarkan pengalaman, selisih antara harga jual dan harga beli emas Antam lumayan tinggi. Berikut perhitungannya, jika harga (jual) emas Antam ditetapkan Rp 374.000, harga beli (buy back) hanya ditetapkan sebesar Rp 360.000
per gram. Artinya terjadi selisih sebesar Rp 14 ribu/ gram. Jadi, jika Anda menggeluti kebun emas ini, silakan menghitung kembali selisih harga jual dan harga beli yang cukup mencolok ini.

Selain perhitungan selisih harga jual dan beli itu, kita juga harus memperhitungkan hal lain. Bahwa kenaikan harga emas yang 30 persen itu harus terjadi selama masa gadai. Berdasarkan pengalaman saya, bahwa jangka waktu gadai emas di bank syariah (saya pernah konsultasi di BNI Syariah), bahwa jangka waktu gadai emas itu hanya empat bulan, dan bisa diperpanjang sebanyak tiga kali, alias satu tahun.

Artinya,  Jika selama masa gadai tidak terjadi kenaikan harga emas (lebh dari 30 persen), jelas kita tidak akan bisa memanen emas. Celakanya lagi, kita tetap terkena beban penitipan emas di bank. Padahal biaya penitipan emas ini lumayan besar.



Tabloid Kotan juga pernah mengupas sistem kebun emas Rulli Kusnandar ini. Meskipun tampak menggiurkan, metode Rulli ini bukan tanpa risiko. Investor hanya bisa mengantongi untung kalau harga emas naik selama anda menggadaikan emas. Kalau terpaksa menjual koleksi emas di lemari gadai bank atau pegadaian ketika harganya turun, Anda akan kehilangan potensi keuntungan, padahal telah mengeluarkan biaya gadai. Karena itu, Rulli mengingatkan anda harus tahan menggadaikan emas ini dalam jangka panjang. "Ini memang bukan untuk spekulasi, " tegas dia.

Perencana keuangan Ligwina Poerwo Hananto mengatakan, investor yang tertarik mengikuti metode Berkebun emas ini harus benar-benar menimbang pengahasilan dan rasio likuiditas keuangan rumah tangga terlebih dahulu. Sebab, investor tak bisa asal main tebus emas di bank ketika sedang butuh dana tunai.

Agar bisa menambah bibit-bibit emas selanjutnya Ligwina menyarankan, investor harus memiliki penghasilan yang sehat. "Pengembalian pinjaman dan biaya menambah emas tidak boleh lebih dari 30% penghasilan," imbuhnya.

Begitu pula dengan rasio likuiditas. Menurut dia, sebelum menjadi petani emas, investor harus mengamankan rasio likuiditas terlebih dahulu. "Keluarga dengan dua orang anak minimal harus punya dana cadangan 12 kali penghasilan," kata CEO QM Financial ini.

Namun, Ligwina mengakui, investasi emas memang lebih likuid ketimbang properti atau tanah. Selain itu, dia bilang investor tak perlu menyediakan biaya tambahan seperti biaya perawatan rumah bagi yang berinvestasi di properti.

Nah, itulah kurang lebih kupasan tentang investasi berkebun emas yang saya ketahui. Jika Anda ingin menggelutinya, silakan memperhitungkannya secara cermat. Jangan langsung memutuskan berkebun emas usai membaca news letter kebun emas yang memang dibuat penuh propaganda.


good luck,

Kompleks Kenaungan
Banjarmasin, 25 Mei 2013

minimal harus naik 30 persen per tahun. (bocoran kebun emas. 2)



Pernah dengar investasi kebun emas? Pasti sebagian besar pembaca blog ini sudah pernah mendengar. Bahkan mungkin beberapa sudah pernah mencobanya. Nah, postingan kali ini akan coba saya bedah kebun emas ini.

Meski saya belum pernah mencoba secara langsung, saya akan mencoba untuk memaparkannya di sini. Sumber tulisan ini saya peroleh dari berbagai tulisan di internet, termasuk dari tulisan sang penggagas kebun emas, bung Rully Kusnandar. Saya sendiri bukan member atau reseller kebun emas ini, hanya saja memang sedang tertarik investasi emas.

Bagi yang sudah terjun ke bisnis kebun emas, mungkin postingan ini sebagai tempat pembelajaran, sementara bagi yang belum pernah mencoba, atau sedang ingin mencoba bergabung, ini juga bisa jadi pengetahuan atau acuan. Memang, dengan banyaknya propaganda tentang kebun emas ini, siapapun pasti tertarik mencobanya. Apalagi, penggagas kebun emas memasang testimoni para pengusaha terkenal yang telah sukses menekuni usaha kebun emas ini.


Baiklah. Investasi ala berkebun emas ini sudah menjadi berita di kalangan investor emas. Jurus-jurus berkebun emas cukup menarik dan memberikan banyak keuntungan bagi investor emas yang sudah sering jual beli emas maupun bagi pemula yang mau memulai investasi di emas. Berikut ini sedikit bocoran yang bisa dibaca sebelum bergabung menjadi membernya.

Mungkin banyak orang yang belum tahu secara jelas sistem investasi kebun emas, berpikir bahwa investasi kebun emas adalah sistem menjaminkan emas yang dijaminkan ulang, dan dijaminkan ulang terus menerus. Berikut ini adalah tulisan dari situs kebun emas. Soal harga emas per gram silakan disesuaikan dengan harga emas terakhir yang berlaku. Harga emas pada contoh di bawah berlaku pada saat itu, dan pasti sudah berubah hari ini.

Contoh asumsinya sebagai berikut: Melakukan investasi emas secara rutin sebesar 25 gram
- Harga asumsi emas 25 gram = Rp.9.000.000,-
- Pada saat ini Anda punya tambahan uang Rp.3.750.000,-
- Nilai gadai sebesar 80% dari harga taksir emas
- Harga Taksir Bank Rp.300.000,- pergram
- Biaya penitipan emas Rp. 2500/gram/bulan

Perlu Anda ketahui, taksiran nilai taksir dan kondisi sebenarnya di bank mungkin berbeda-beda, tapi yang terbaik Anda memilih bank yang memberikan nilai gadai tinggi, biaya rendah dan waktu singkat
Berikut perhitungannya:
Misalkan Anda membeli emas batangan Antam 25 gram, lalu Anda gadaikan. Anda akan mendapatkan dana segar sebesar Rp.6.000.000.
Perhitungannya sebagai berikut:
Rp.300.000 x 80% = Rp.240.000 x 25gram = Rp.6.000.000
Anda setor biaya penitipan emas 1 tahun sebesar Rp.2500x25x12 bulan = Rp.750.000,-

Lakukan investasi emas Anda dengan cara:
Beli emas 25 gram lalu gadaikan emasnya, dapat dana segar Rp.6jt, lalu tambah Rp.3 jt dana dari uang Anda = Rp.9jt  lalu beli emas lagi dengan biaya titip Rp.750.000 setahun.

Setiap Anda memiliki dana tambahan Rp.3.75 jt, ulangi lagi langkah di atas, begitu seterusnya sesuai kebutuhan. Kalau sudah lima kali maka posisi akan menjadi seperti ini:
1. Beli emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
2. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
3. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
4. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
5. Beli Emas 25 gram (emas disimpan)

Anda perhatikan perhitungan di atas bahwa biaya pembelian emas kedua dan seterusnya, 2/3 modal beli emas adalah dari uang bank. Dan setelah waktu berlalu, misalkan harga emas naik sebesar 30 persen, jadi emas batangan 25 gram yang Anda miliki  sekarang nilainya Rp.12jt. Dan ini saatnya Anda panen.

Langkah memanennya cukup dibalik saja yaitu: Juallah emas nomor 5, maka Anda mendapatkan dana segar Rp 12 jt. Dana segar ini kita pakai untuk menebus dua emas lainnya. Ulangi sampai semua emas ditebus, dan jual semuanya.

Maka posisinya sebagai berikut:
Hasil penjualan emas 5 buah x Rp.12 jt = Rp.60 jt
Tebus gadai 4 x Rp.6 jt     = Rp. 24 jt
sisa = 36 jt --> sub total 1

Berapa modal anda?
1. Beli emas pertama =  Rp.9 jt
2. Beli emas ke 2 sampai ke 5 = Rp.3jt x 4 = Rp.12 jt
3. Biaya titip Rp.750rb x 4 buah emas =  Rp.3 jt
Total modal = Rp.24 jt --> sub total 2

Keuntungan panen emas Anda adalah:  sub total 1 - sub total 2 = Rp.36 jt - Rp.24 jt = 12 jt

Berikut perbandingan keuntungan metode investasi emas biasa vs metode cerdas kebun emas dengan modal awal Rp.24 juta: Modal Rp 24 juta belikan emas sewaktu harga batangan 25 gram = Rp 9 juta, maka per gram berarti Rp 360 ribu. Rp 24 juta : Rp 360 ribu dapat emas 66.66 gram

Ketika harga naik 30 persen, kita jual menjadi Rp 468 ribu/gram: 66.66 x 468 ribu = Rp.31.196.880 dikurangi modal Rp 24 jt = untung  Rp.7.196.880

Bandingkan dengan sistem cerdas investasi emas, kuntungan hampir dua kali lipat dibandingkan dengan investasi emas cara biasa. Kalau harga naik 30 persen kurang dari satu tahun maka keuntungan lebih banyak lagi karena biaya jasa titip menjadi lebih rendah. Nah, cukup menarik bukan?

semoga bermanfaat ya bro,

Kompleks Kenaungan
25 Mei 2013

andalannya sistem gadai (bocoran kebun emas. 1)

- Copyright © miliarder - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -