Posted by : Unknown Senin, 29 April 2013

Kini jamannya emas. Di mana-mana emas menjadi primadona. Selain bebas inflasi, harga emas terus naik, sehingga posisi orang yang menginvestasikan dananya di emas selalu aman krisis. Bahkan kini emas menjadi incaran investor, mulai dari yang kacangan hingga kelas kakap. Saya belum memutuskan untuk investasi emas dalam jumlah besar. Kali ini saya akan sharing tentang apa yang telah saya lakukan beberapa hari ini tentang emas.


Saya akan cerita dulu ya. Anakku kini masih kelas satu SD di sebuah SD berstandar nasional, dua bulan kedepan dia naik kelas dua.Tiap hari, uang sakunya Rp 10 ribu. Tapi alhamdulillah, meski anakku gendut, dia tidak suka jajan. Tiap hari, ia hanya menggunakan uang sakunya untuk jajan sekitar Rp 4 ribuan saja, jadi bisa menabung sebesar Rp 6 ribuan per hari.

Kelebihan uang saku anakku itu terkadang saya simpan di kotak khusus di rumah, tapi lebih sering digunakan untuk uang saku hari berikutnya. Dalam hati saya selalu ingin mengajari anak saya untuk menabung. Tapi saya sadar bahwa menabung dalam bentuk uang kurang bagus secara hitung-hitungan investasi.

Alhamdulillah, saat saya bbm-an dengan teman yang saat ini sedang getol investasi emas, saya malah jadi kepikiran untuk menabung dalam bentuk emas. Lalu saya datangi Bank BNI Syariah. Ternyata di bank ini punya layanan cicilan emas. Bak gayung bersambut, saya pun minta penjelasan seputar cicilan semas, sekaligus minta aplikasi cicilan.

Bank ini menyediakan cicilan emas untuk 10, 25, 50 dan 100 gram. Di bank lain saya belum tahu, tapi kemungkinan besar hampir mirip-mirip. Yang saya tahu hampir semua bank syariah mempunyai produk ini. Besaran cicilannya bervariasi tergantung berat emas dan jangka waktu cicilan. Bank BNI Syariah menawarkan waktu cicilan antara dua hingga lima tahun.

Nah untuk mengenalkan anak pada investasi emas, sekaligus mengajarinya untuk mandiri, saya coba mengajaknya ke BNI Syariah di kota saya. Dan alhamdulillah, anak saya setuju sisa uang sakunya dibelikan emas. Kepadanya, saya mencoba menjelaskan bahwa kelak jika cicilan sudah lunas, emas itu bisa dipakai untuk bayar sekolah atau dipakai untuk keperluan lain, seperti rekreasi, jalan-jalan, beli sesuatu, atau sekadar untuk tabungannya.

Tak hanya memberi penjelasan soal kegunaan investasi emas itu saja, saya juga mengajaknya ikut datang langsung ke bank. Tujuannya agar ia terbiasa dengan kehidupan bank. Harapannya ia kenal dengan dunia perbankan, keuangan, termasuk dunia investasi. Alhamdulillah, saat ngantre di bank, ia banyak tanya soal valuta asing, reksadana, dan beberapa produk bank. Tentu saja, saya jawab sebisa saya, sambil merujuk pada brosur yang ada di kantor bank.

Setelah berdiskusi dengan istri, akhirnya saya putuskan ambil cicilan 25 gram dengan waktu angsuran selama tiga tahun. Per tanggal 29 April 2013, harga emas Antam di Banjarmasin dibanderol Rp 515.000 per gram. Jadi kalau ambil 25 gram harga belinya jadi Rp 12.690.000.
Setelah sepakat dengan bank, saya membayar uang muka sebesar Rp 20 persen atau Rp 2.538.000 dengan besar cicilan Rp 351.964 fix selama tiga tahun. Selain uang muka itu, saya juga membayar empat materai dan biaya administrasi sebesar Rp 25 ribu. Jadi total, saya harus membayar Rp 2.700.000.

Sebetulnya, kalau dihitung dari kemampuan bayar anak saya, seharusnya dia hanya mengambil emas yang 10 gram untuk jangka waktu tiga tahun. Dengan jangka waktu tiga tahun, anak saya hanya perlu mengangsur sebesar Rp 142 ribu per bulan fix. Tapi setelah saya hitung-hitung, kalau ambil 10 gram nanggung, jadi sekalian saja ambil yang 25 gram. Selain uang mukanya yang masih terjangkau, juga hasilnya lumayan. Hitung-hitung hasilnya untuk cadangan biaya masuk smp. Siapa tahu saat anakku lulus SD, biaya masuk ke SMP tinggi.

Lalu kenapa harus ambil cicilan emas. Alasannya cukup simpel. Pertama, harga emas selalu naik. Berdasarkan fakta yang terjadi, kenaikan harga emas minimal mencapai 20 persen per tahun. Artinya jika tahun ini harga emas Rp 515.000 per gram, kemungkinan besar tahun depan harga emas 25 gram mencapai 15.228.000, tahun kedua menjadi Rp 18.274.000, dan tahun ketiga saat lunas mencapai Rp 21.928.000. Insya Allah cukup untuk masuk SMP. Itu baru itungan prediksi kenaikan 20 persen per tahun. Padahal ada juga beberapa pengamat investasi yang memprediksi harga emas akan mencapai 1 juta per gram pada 2015.

Alasan kedua, kalau kita ambil cicilan emas, kita mengunci harga emas tiga tahun yang akan datang dengan harga hari ini. Artinya, prediksi harga emas tiga tahun yang akan datang sebesar Rp 21.928.000, kita bayar sesuai perhitungan bank hari ini sebesar Rp 12.690.000. Lumayan ya. Memang kalau dihitung total cicilan dan uang muka, jatuhnya agak tinggi. Tapi yang tidak bisa abaikan adalah cara membelinya yang bisa diangsur hingga tiga tahun dengan cicilan per bulan yang relatif terjangkau.

Begitulah masbro sharing saya kali ini. Ayo kita cerdas menyiasati hidup yang makin mahal. Bagi yang gajinya pas-pasan, dan sekarang menjadi perokok berat, inilah saatnya Anda membuktikan diri bahwa Anda peduli dengan keluarga dan masa depan Anda. Jika saat ini Anda merokok satu bungkus, kurangi hanya setengah bungkus sehingga Anda bisa menabung Rp 5.000 per hari. Dengan 5.000 per hari Anda bisa punya emas batangan dua atau tiga tahun ke depan.

Dengan cara ini, insya Allah hidup menjadi lebih ringan dan barokah karena dilakukan di bank syariah. Oh iya, sebetulnya cicilan emas ini tidak hanya dipakai untuk masuk sekolah. Masbro juga bisa menggunakannya untuk persiapan anak kuliah, membeli rumah atau mobil, pergi haji atau umrah, atau untuk keperluan lain, semisal modal usaha.

Semoga bermanfaat ya masbro...
Banjarmasin, 29 April 2013

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © miliarder - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -